untukmencatat semua penerimaan uang. termasuk penjualan tunai. 33. Chart of Account (Jurnal Umum) : Buku harian yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak. dapat dimasukkan dalam salah satu. buku harian khusus. Sales Journal (Buku Penjualan) : Buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan barang JurnalPenjualan Jurnal Khusus Penjualan adalah buku harian yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk perusahaan secara kredit . Penjualan produk perusahaan secara tunai tidak dicatat di buku harian ini. Bentuk jurnal penjualan adaah sbb : Tanggal No. Faktur Nama debitur Ref. Jumlah 4. Kosakataistilah dalam akuntansi. 1. Aktiva (assets) :kekayaan yang dimiliki perusahaan (lihat harta). Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. 2. Aktiva tetap (fixed assets) :aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam 1 Jurnal Penjualan (Sales Journal) Jurnal Penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang dagang secara kredit maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan. Berikut ini bentuk Jurnal Penjualan : . Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dan Cara Mencatatnya Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dan Cara Mencatatnya Biasanya, pencatatan jurnal penyesuaian persediaan barang dagang digunakan oleh para pelaku usaha dagang, tapi semuanya akan tergantung lagi dari jenis transaksi bisnis yang dilakukan, seperti misalnya kegiatan bisnis di dalam menjual produk barang, mencatat transaksi, dan juga mencari cara dalam membuat jurnal penyesuaian. Untuk mencatat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dibagi lagi menjadi dua, yakni deferal dan akrual. Deferral adalah penangguhan pengakuan pendapatan secara beban yang dicatat di dalam akun. Sedangkan akrual, berdasarkan investopedia, adalah pengakuan pendapatan dan juga beban yang belum dicatat di dalam akun. Namun, pada dasarnya pebisnis akan mencari tahunya dari jurnal keuangan. Sehingga, jurnal pun dibagi lagi menjadi jurnal penyesuaian, jurnal umum, jurnal khusus dan juga jurnal penutup. Khusus untuk jurnal penyesuaian persediaan barang dagang, fungsinya adalah untuk mencatat semua tagihan dan juga pemeriksaan kesalahan yang sering terjadi secara tidak sengaja dalam kesalahan perhitungan ataupun pencatatan. Mengenal Apa itu Jurnal Penyesuaian? Pada dasarnya, jurnal penyesuaian adalah suatu kegiatan akuntansi yang berguna dalam menetapkan pencatatan saldo akun baru di dalam buku besar pada akhir periode. Selain itu, jurnal penyesuaian juga digunakan untuk mencatat, membuat, dan juga menghitung pendapatan dan beban selama periode waktu yang bersangkutan. Jurnal penyesuaian ini termasuk di dalam jurnal akuntansi keuangan yang dibuat sebagai suatu proses di dalam melakukan pencatatan dan juga perubahan atas saldo akun yang akan menggambarkan jumlah saldo yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian persediaan barang dagang juga termasuk bagian dari pencatatan atas perubahan saldo di dalam akun. Sehingga, jurnal ini juga akan selalu berkaitan dengan jurnal khusus, jurnal umum, dan juga jurnal penutup. Baca juga Contoh Jurnal Khusus Penjualan dan Penjelasan Lengkapnya Komponen Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang 1. Akun Persediaan Barang Dagang Terdapat dua metode yang bisa Anda gunakan untuk menghitung dan mencatat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang, yaitu Metode Harga Pokok Penjualan HPP Di dalam harga pokok penjualan tidak hanya akan menghitung persediaan barang saja, tapi juga akan menghitung akun lainnya, yakni beban angkut pembelian, retur pembelian, pembelian, potongan pembelian, dan pengurangan harga. Berikut ini adalah contohnya Katakanlah persediaan barang dagang awal pada PT ABC adalah 10 juta rupiah, pembelian seharga 15 juta rupiah, retur pembelian dan pengurangan harga adalah sebesar 1 juta rupiah, beban angkut seharga 500 ribu rupiah, potongan pembelian adalah 100 ribu rupiah, dan persediaan akhir adalah 12 juta rupiah. Nah, cara mencatatnya adalah sebagai berikut Akun HPP Persediaan Barang Dagang Awal Db HPP Cr Persediaan Barang Dagang Awal Akun HPP Pembelian Db HPP Cr Pembelian Akun HPP Beban Angkut Pembelian Db HPP Cr Beban Angkut Pembelian Akun HPP Retur Pembelian dan PH Db Retur Pembelian dan PH Cr HPP Akun HPP Potongan Pembelian Db Potongan Pembelian Cr HPP Akun HPP Persediaan Barang Dagang Akhir Db Persediaan Barang Dagang Akhir Cr HPP Metode Pendekatan Akun Ikhtisar Laba Rugi Umumnya, laba rugi akan selalu identik dengan kegiatan penjualan pada suatu barang, pasalnya hal tersebut akan memberikan dampak pada persediaan awal dan akhir yang bisa menghasilkan harga jual pada suatu produk untuk pelanggan. Berikut ini adalah contoh mencatatnya. Diketahui PT ABC di akhir periode saldo persediaan barang awalnya adalah sebesar 8 juta rupiah, dan saldo persediaan akhirnya adalah sebesar 10 juta rupiah. Nah, cara untuk mencatat metode jurnal akun ikhtisar laba rugi adalah sebagai berikut Akun Ikhtisar Laba Rugi Persediaan Db Ikhtisar Laba Rugi Cr Persediaan Barang Dagang Awal Akun Ikhtisar Laba Rugi Persediaan Barang Dagang Akhir Db Persediaan Barang Dagang Akhir Cr Ikhtisar Laba Rugi Baca juga Harga Perolehan Adalah Pengertian dan Cara Menghitungnya 2. Akun Perlengkapan Di dalam jurnal penyesuaian perusahaan dagang, kehadiran perlengkapan perusahaan umumnya dikenal dengan aset lancar, untuk itu nominalnya harus diketahui dengan baik. Contohnya, saldo PT ABC di bulan November 2020 adalah 8 juta rupiah. Tapi pada akhir periode, aset tersebut berharga 5 juta rupiah. Nah, jumlah perlengkapan yang harus dicatat adalah sebagai berikut – = Jadi, perhitungan yang perlu dicatat adalah 3 juta rupiah yang mana nilai tersebut adalah sisa pencatatan di dalam jurnal. 3. Akun Beban yang Harus Dibayar Dalam komponen beban ini masih menjadi kategori utang atas tunggakan dan harus dibayar di setiap akhir periode. Contohnya, PT ABC mempunyai 15 karyawan yang menjadi beban pembayaran gaji, sebanyak 4 orang pimpinan harus dibayar sebesar 10 juta rupiah, dan 11 orang staff harus digaji sebesar 8 juta per bulan. Berikut ini adalah perhitungannya. Perhitungannya 4 Pemimpin x 1 bulan x Rp = Rp 11 Staff x 1 bulan x = Jadi, PT ABC harus membayar gaji karyawan setiap bulan sebanyak 4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang harus diterima terjadi karena perusahaan belum memperoleh pembayaran dari pelanggan di waktu yang akan datang. Sehingga, pendapatan ini adalah sisa utang yang belum dibayar. Berikut ini adalah contoh jurnal penyesuaian persediaan barang dagangnya PT XYZ diketahui membeli tepung roti sebanyak 10 ton untuk PT CBA dengan total nominal dan dibayar secara diangsur dengan 5 tahapan. 5 tahap = Jadi, total piutang pendapatan yang harus di tulis di dalam jurnal penyesuaian persediaan barang dagang adalah sebanyak 20 juta rupiah. 5. Penyusutan dalam Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Penyusutan ini pada dasarnya adalah suatu kerugian yang besar untuk perusahaan. Contohnya, perusahaan mengalami penyusutan kendaraan operasional, mesin produksi, atau aset lainnya. Berikut ini adalah contoh perhitungannya. PT GFA yang bergerak dibidang otomotif menerapkan adanya penurunan aset sebanyak 6% per tahun pada mobil yang dijual dengan rata-rata harga adalah 120 juta rupiah. Berikut ini adalah contoh perhitungannya. x 6% = Baca juga Cara Mencari Selisih Penjualan Bisnis Berdasarkan Stok Barang 6. Beban Dibayar di Muka Beban yang dibayar dimuka terjadi karena adanya suatu pinjaman dan pembelian barang, atau penyewaan atau pembelian gedung. Umumnya, biaya ini akan dikategorikan menjadi harta atau beban, contohnya seperti berikut PT GHI di bulan Juli 2020 diketahui menyewa ruko untuk kebutuhan meeting selama satu tahun dengan nominal yang harus dibayar dimuka adalah 5 juta perbulannya. Tapi, biaya sewa akan dikeluarkan menjadi enam bulan dengan perhitungan sebagai berikut Biaya Sewa Terhitung 6 Bulan dari bulan Juli hingga bulan Desember. 6 x 12 bulan selama 1 tahun = Rp 7. Pendapatan Diterima di Muka Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang diterima terlebih dahulu dari pelanggan atas adanya transaksi pada setiap produk yang belum dikirim. Sehingga, jenis ini bisa dijadikan sebagai pendapatan atau utang. Berikut ini adalah contoh mencatat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang untuk jenis ini. PT YNK selaku pemilik gedung menerima pembayaran uang sewa sebanyak 6 juta rupiah selama setahun. Tapi, pihak penyewa baru mulai meminjam gedung di bulan September dengan perhitungan sebagai berikut Pencatatan Sebagai Hutang 4 x 12 bulan Setahun = Pencatatan Sebagai Pendapatan Cara menghitungnya adalah sisa bulan tanpa pemakaian, yakni dari bulan Januari hingga bulan Agustus, yakni 8 bulan. 8 X 12 bulan Setahun = 8. Piutang Tak Tertagih Piutang tidak tertagih adalah suatu tunggakan pembayaran yang tidak bisa dilunasi oleh pelanggan, dan hal ini menjadi beban kerugian untuk perusahaan. Piutang ini biasanya akan dilakukan dengan metode cicilan, berikut ini adalah contohnya PT KLH menerapkan jumlah piutang sebesar 2% untuk piutang yang tidak tertagih dari total jumlah tunggakan sebanyak 10 juta rupiah., jadi, berapakah jumlah jurnal penyesuaian persediaan barang dagang tersebut? x 2%= Baca juga Catatan Pengeluaran dan Pemasukan Ini Contoh dan Cara Membuatnya! Penutup Demikianlah penjelasan dari kami tentang jurnal penyesuaian persediaan barang dagang dan contoh lengkapnya. Namun bila Anda merasa kesulitan untuk mencatat atau menghitung jurnal tersebut, dan bahkan terlalu sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk mencatatnya, Anda bisa menggunakan aplikasi bisnis dan akuntansi dari Accurate Online. Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Di dalamnya juga sudah dilengkapi dengan berbagai modul dan fitur yang bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis Anda. Ayo gunakan Accurate Online sekarang juga secara gratis selama 30 hari dengan hanya klik banner di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 6 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link Ilustrasi Pengertian Jurnal. Foto Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, jurnal memiliki beberapa arti, yaitu catatan harian, surat kabar harian, buku yang dipakai sebagai perantara antara buku harian dan buku besar, buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu, dan majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu memiliki makna yang berbeda-beda, jurnal juga dibagi dalam beberapa jenis. Untuk memahami mengenai jurnal lebih dalam, Simak penjelasannya dalam artikel berikut Jurnal secara UmumIlustrasi Pengertian Jurnal. Foto dari e-journal STAI At-Tahdzib, pengertian jurnal adalah sebuah catatan yang dibuat secara teratur dan sistematis mengenai kegiatan, peristiwa, atau pemikiran yang digunakan untuk berbagai tujuan, yakni untuk mencatat kegiatan sehari-hari, mencatat pemikiran atau ide-ide yang muncul, dan untuk mencatat hasil penelitian atau seorang ahli bernama Lisa dalam jurnal karya Bella yang diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, jurnal merupakan terbitan dalam bidang tertentu oleh instansi, badan organisasi profesi maupun lembaga Basuki mengatakan bahwa jurnal adalah terbitan yang muncul dalam frekuensi teratur untuk jangka waktu yang tidak fungsinya jurnal secara umum dibagi menjadi beberapa jenis. Simak penjelasannya di bawah JurnalIlustrasi Pengertian Jurnal. Foto yang telah diketahui bahwa jurnal dibedakan ke dalam beberapa jenis, di antaranya1. Jurnal UmumJurnal umum merupakan salah satu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan yang urut berdasarkan tanggal dilakukannya suatu Jurnal PembelianJurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatatkan semua transaksi pembelian barang dagang atau barang lain secara Jurnal PenjualanJurnal penjualan merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang yang dilakukan secara Jurnal PenerimaanJurnal pemasukan adalah jurnal yang berfungsi untuk mencatat transaksi berupa penerimaan dana dari berbagai sumber di suatu Jurnal PengeluaranJurnal pengeluaran adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatatkan semua pengeluaran uang tunai atau kas dari berbagai jenis transaksi yang terjadi pada Jurnal Buku HarianJurnal buku harian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah di debit dan di Jurnal IlmiahJurnal Ilmiah merupakan jurnal yang memuat karya tulis ilmiah yang secara nyata mengandung data dan informasi yang dilakukan seseorang atau Jurnal InventarisJurnal inventaris merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat segala perubahan yang terjadi dalam inventaris perusahaan, seperti penjualan inventaris dan pembelian inventaris Jurnal KasJurnal kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran dan penerimaan kas yang terjadi di penjelasan mengenai pengertian jurnal dan jenis-jenis jurnal secara umum. Semoga bermanfaat!Apa arti jurnal penerimaan?Apa arti jurnal pengeluaran?Apa arti jurnal ilmiah? CONTOH PEMBUKUAN PENJUALAN – Banyak diantara pengusaha dan pedagang yang belum begitu peduli dengan pembukuan penjualan. Padahal, contoh pembukuan penjualan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis Anda. Pembukuan juga akan membuat Anda lebih memerhatikan utang, jumlah pemasukan, piutang, dan utang sehingga profit keuangan juga dapat ditingkatkan lagi. Terlebih bagi bisnis yang mulai berkembang dengan baik, dimana transaksi yang terjadi semakin banyak dari waktu ke waktu. Sehingga, Anda sangat membutuhkan pembukuan. Nah, tentu saja, hal ini akan lebih mudah dipahami jika Anda melihat contoh pembukuan penjualan dengan baik. Berikut akan kami berikan contoh pembukuan penjualan sekaligus cara membuatnya. Sehingga, Anda bisa langsung mempraktikkannya. Contoh Pembukuan Penjualan Sekaligus Cara MembuatnyaMembuat Pembukuan Catatan KasMembuat Pembukuan Inventaris BarangMembukukan Persediaan BarangPengertian Pembukuan PenjualanBuku HarianBuku Kas KecilPembukuan Penjualan Secara OnlineMengapa Perusahaan Bahkan dalam Skala Kecil Perlu Melakukan Pembukuan Penjualan?Manfaat Pembukuan PenjualanUntuk Mengetahui Semua Transaksi BisnisMengetahui Keuntungan BisnisUntuk Evaluasi Tahap-tahap yang perlu Anda lewati untuk bisa membuat pembukuan penjualan adalah sebagai berikut Membuat Pembukuan Catatan Kas Hal yang pertama harus Anda catat dalam pembukuan penjualan adalah catatan kas. Dimana Anda bisa langsung menggabungkan transaksi di buku kas pengeluaran dan pemasukan. Beberapa komponen dalam buku catatan kas meliputi tanggal, judul, uraian, pengeluaran atau kredit, penerimaan atau debit, total debit dan kredit, serta saldo. Contoh pembukuan penjualan pada buku kas umum adalah sebagai berikut Buku Kas Umum Uraian Penerimaan debit Pengeluaran kredit Saldo 3 4 5 6 Saldo bulan lalu Telepon dan speedy Membayar listrik Penjualan tunai Membayar PDAM Transportasi Penjualan tunai Penjualan tunai Pembuatan sertifikat tanah Membeli buku online Service motor Penjualan tunai Perhitungan akhir April 2020 Dari contoh di atas, Anda bisa melihat bahwa penggabungan antara kas pemasukan dan pengeluaran akan membuat Anda lebih mengetahui jumlah keuntungan atau kerugian dari perusahaan. Anda pun dapat mengetahui besar anggaran perusahaan. Membuat Pembukuan Inventaris Barang Pada contoh pembukuan penjualan yang selanjutnya, Anda dapat membukukan inventaris barang. Beberapa hal yang perlu dicatat meliputi judul, nomor barang, jenis, jumlahnya, tanggal beli, keterangan, serta kolom tanda tangan. Daftar Inventaris Barang PT Sejahtera Bersatu No Jenis barang Jumlah Tanggal beli nomor Ket 1 Saklar 2 buah SK1 Pelimpahan dari PT Taruna 2 Lampu Philips 6 buah LP5 3 Kabel Engkel 1 rol KE 4 Piring seng 22 buah PS 5 Tikar pandan 2 buah TP 6 Sendok 22 buah SD 7 Terminal gulung 1 rol TG Buku inventaris ini akan membatu Anda menjaga aset perusahaan. Sehingga, semua jenis barang tercatat dengan baik. Membukukan Persediaan Barang Catat juga jumlah investasi barang yang keluar masuk setiap hari. Beberapa hal yang perlu dimasukkan dalam persediaan barang adalah judul, transaksi, deskripsi, nomor, mutasi, serta stok barang yang tersedia. Samsung TV 43” 01/04/2020 Saldo awal Samsung TV 43” + 01/05/2020 Purchase Return 10002 Purchase 10001 – 01/03/2020 Purchase 10002 + 01/04/2020 Sales Delivery 10003 – 05/04/2020 Sales Delivery 10004 – total barang yang tersedia Pembukuan barang akan membuat Anda lebih mudah memonitor serta mengawasi barang yang tersedia di perusahaan. Setelah Anda melihat contoh pembukuan penjualan, sila dalami materinya di bawah ini Pengertian Pembukuan Penjualan Pembukuan merupakan pencatatan berbagai transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Sedangkan pembukuan penjualan adalah pencatatan transaksi penjualan yang dilakukan oleh organisasi maupun individu. Dalam UU nomor 28 th 2007, pembukuan diartikan menjadi proses pencatatan yang dilakukan dengan cara yang teratur dalam rangka mengumpulkan informasi serta data keuangan. Contoh pembukuan penjualan meliputi berbagai hal seperti laporan kas umum, persediaan barang, dan juga inventaris perusahaan. Sistem pembukuan penjualan yang kerap dipakai pada organisasi adalah sistem masukan – tunggal serta pembukuan berpasangan. Keduanya mempunyai sejumlah perbedaan. Dimana sistem pembukuan masukan – tunggal hanya memakai pengeluaran dan pendapatan saja. Sedangkan untuk sistem berpasangan memerlukan pencatatan setiap transaksi sebanyak dua kali dengan memakai debit serta kredit. Ada beberapa jenis pembukuan penjualan. Diantaranya Buku Harian Dalam konteks contoh pembukuan penjualan, buku harian merupakan catatan transaksi keuangan yang mempunyai dua ciri yakni deskriptif serta kronologis. Buku harian kerap disebut juga sebagai buku masukan asli. Dimana perincian buku harian perlu dimasukkan dalam jurnal secara resmi untuk mempermudah proses posting buku besar. Buku harian penjualan sendiri berfungsi untuk mencatat semua faktur penjualan. Buku Kas Kecil Selanjutnya ada buku kas kecil yang mana catatan pembeliannya relatif kecil ketimbang pembelian lain. Buku ini umumnya dikendalikan oleh imprest system atau sistem tetap. Pembukuan Penjualan Secara Online Saat ini, contoh pembukuan penjualan lebih banyak dikomputerisasi yang mana pembukuan dilakukan secara online. Pembukuan online dapat menghilangkan buku kertas untuk mencatat semua transaksi. Selain itu, pembukuan penjualan secara online akan mempercepat proses pembukuan. Pembukuan secara online juga lebih memungkinkan dokumen disajikan dalam aplikasi online. Para ahli akuntan pun dapat bekerja pada jarak yang jauh. Input data dapat dimasukkan dalam software online. Perangkat lunak ini bisa diakses oleh siapa pun, dimana pun, dan kapan pun. Caranya dengan mengirimkan catatan ini pada ahli pembukuan. Selain itu, bisa juga dipindai oleh perusahaan untuk kemudian di upload ke aplikasi yang aman. Mengapa Perusahaan Bahkan dalam Skala Kecil Perlu Melakukan Pembukuan Penjualan? Sebab, saat bisnis yang Anda lakukan mulai berkembang. Serta penjualan menjadi semakin tinggi, jumlah transaksi akan menjadi semakin banyak. Sehingga, memerhatikan berbagai hal seperti utang, pemasukan, pengeluaran, utang, serta piutang, bahkan aset perusahaan akan membuat Anda mudah menghitung jumlah margin. Bahkan, secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan dari perusahaan secara maksimal. Sehingga, mengetahui tata cara membukukan keuangan serta contoh pembukuan penjualan sangat direkomendasikan bagi Anda. Manfaat Pembukuan Penjualan Berdasarkan pada contoh pembukuan penjualan yang telah disisipkan pada awal artikel, dapat ditarik manfaat apa saja yang ada pada proses akuntansi yang satu ini. Beberapa diantaranya adalah BACA JUGA 10 Tahap Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Mengetahui Semua Transaksi Bisnis Pembukuan penjualan akan membuat Anda tahu ke mana uang dialokasikan. Semisal berapa jumlah untuk operasional bisnis, membeli bahan baku, serta menggaji karyawan. Transaksi sekecil apapun yang terjadi, sebaiknya catat di pembukuan penjualan. Mengetahui Keuntungan Bisnis Untuk mengetahui apakah bisnis menghasilkan keuntungan atau justru kerugian adalah dengan membukukan penjualan. Dalam laporan keuangan tersebut, akan tampak jelas berapa pemasukan adan pengeluaran. Sehingga jumlah laba yang didapatkan bisa diketahui. Untuk Evaluasi Pembukuan penjualan akan menjadi bahan evaluasi bisnis. Sehingga, Anda bisa mengetahui apa strategi yang akan diterapkan kedepannya. Bahkan, bisa juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor apakah akan tertarik dengan bisnis Anda atau tidak. Ternyata membukukan penjualan sangat penting untuk keberlangsungan bisnis. Untuk itu, pahami dengan baik ulasan tersebut. Sehingga, Anda bisa mengetahui cara membuat pembukuan penjualan dengan baik. Semoga bermanfaat. KLIK DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola . Terima kasih Dalam pembukuan, ada 2 jenis jurnal yang kita ketahui, jurnal khusus akuntansi dan jurnal umum. Baik jurnal umum maupun khusus berbeda dan memiliki fungsinya masing-masing. Jurnal umum merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi secara berurutan, sedangkan jurnal khusus merupakan jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang ada dalam sebuah perusahaan. Dalam hal ini, jurnal khusus dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan besar untuk mencatat hal-hal yang khususnya. Lewat artikel ini, kamu akan mengetahui mengenai manfaat dan juga jenis-jenis dari jurnal khusus itu sendiri dan berikut informasinya. Baca juga Membuat catatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang Jenis-jenis jurnal khusus akuntansi Jurnal khusus sendiri terbagi kedalam 4 jenis. Setiap jurnal memiliki fungsinya sendiri dan terhubung dengan aspek-aspek penting dalam perusahaan. Berikut, 4 jenis jurnal tersebut Jurnal Khusus Pembelian Pertama, ada jurnal khusus pembelian yakni, jurnal khusus yang dibuat khusus untuk mencatat transaksi-transaksi pembelian barang yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Jurnal ini juga disebut sebagai buku pembelian. Selain itu, jurnal ini juga mencatat pembelian-pembelian yang dilakukan secara kredit. Jurnal Khusus Penjualan Jika ada jurnal khusus pembelian maka, ada jurnal khusus penjualan. Fungsinya yakni untuk mencatat penjualan apa saja yang terjadi dalam perusahaan. Sama dengan jurnal khusus pembelian, jurnal khusus penjualan hanya mencatat penjualan yang dilakukan secara kredit. Jurnal Khusus Penerimaan Kas Jurnal ini merupakan buku harian khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan tunai baik berupa cek atau kas. Buku ini juga dikenal sebagai buku kas masuk dimana, buku ini mencatat semua transaksi yang masuk mulai dari penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai, dll. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Terakhir, ada jurnal khusus untuk pengeluaran kas dimana, buku ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai yang terjadi baik yang menggunakan cek maupun kas. Baca juga Contoh laporan keuangan perusahaan dagang terlengkap Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus akuntansi Seperti yang telah dijelaskan diatas, ada jurnal umum dan khusus dimana, setiap jenis jurnal memiliki ciri khas masing-masing. Jika dilihat, baik jurnal khusus maupun umum memiliki perbedaannya masing-masing dan berikut perbedaannya Bentuk Jurnal umum dan khusus memiliki bentuk yang berbeda. Jurnal umum bentuknya lebih sederhana karena hanya terdiri dari kolom tanggal, debet, dan kredit. Untuk khusus, bentuknya berbeda-beda tergantung kebutuhan. Biasanya, pengelompokkannya didasarkan kepada kelompok transaksi sejenis. Pencatatan Untuk pencatatan, setiap transaksi yang ada berbeda-beda untuk jenisnya. Untuk jurnal umum, pencatatannya sendiri berdasarkan transaksi yang ada dan dicatat sesuai dengan kronologis atau berurutan. Sementara itu, jurnal khusus biasanya berbeda karena, hanya transaksi sejenis yang dicatat Penggunaan Penggunaan jurnal umum dan khusus sangat berbeda. Jurnal umum biasanya digunakan oleh perusahaan jasa atau dagang berskala kecil karena, transaksinya tidak begitu banyak. Jurnal khusus digunakan di perusahaan-perusahaan besar karena, banyak transaksi yang terjadi secara berulang-berulang. Hal itu membutuhkan Teknik pencatatan secara khusus. Tingkat kesulitan Jurnal umum memiliki tingkat kesulitan yang lebih kompleks karena membutuhkan logika yang bagus untuk akun debit dan kredit. Kesalahan dalam pembuatan laporan bisa berakibat fatal karena akan mengakibatkan laporan. Jika ada kesalahan maka, akan berdampak pada laporan selanjutnya. Jika jurnal umum lebih sulit maka, jurnal khusus lebih mudah untuk digunakan karena, lebih sederhana dan mudah dipahami sehingga, bisa dikerjakan dengan mudah tanpa perlu memahami logika pada mekanisme akun debit kredit. Setelah mengetahui tentang jurnal khusus di atas, tentunya, kalian bisa paham mengenai jenis-jenis dan juga ciri-ciri yang ada. Untuk membuat sebuah laporan keuangan, memang dibutuhkan ketelitian dalam menyusun laporan tersebut. memberikan kemudahan bagi semua orang dalam menyusun laporan keuangan. Selain itu, kamu juga bisa merasakan fitur lainnya seperti fitur pembuatan invoice yang praktis, pencatatan beban, dan lainnya. Rasakan kemudahannya dengan mendaftarkan diri kamu dibawah ini.

buku harian jurnal penjualan hanya digunakan untuk mencatat penjualan